Dalam proses rekrutmen karyawan di setiap perusahaan, tentu tahapan yang harus dilalui berbeda-beda. Ada rekrutmen karyawan yang memasukkan tahapan psikotest, medical check-up, atau focus group discussion di dalamnya.
Pasti masih banyak yang belum tahu tahapan focus group discussion ini, karena tahapan ini umumnya ditemui dalam proses seleksi kandidat program Management Trainee dan sejenisnya.
Nah, buat yang masih bingung, yuk kita bahas lebih lanjut dan lebih mendalam!
Mungkin beberapa dari kita sudah dikenalkan dengan FGD sejak di masa kuliah, tetapi FGD akan sering ditemukan di dalam tahapan rekrutmen Management Trainee.
Focus group discussion atau FGD sebenarnya bisa kita definisikan sebagai metode diskusi kelompok terarah.
Lebih jelasnya, dalam metode FGD sekelompok individu mendiskusikan suatu topik penelitian. Makanya, FGD sering digunakan untuk mengumpulkan data riset secara kualitatif, meskipun sekarang juga dijadikan salah satu tahapan seleksi kerja.
Di dalam FGD, kelompok diskusi dibagi berdasarkan jumlah peserta, sehingga kita bisa saja menemukan satu kelompok terdiri atas 6–8 orang atau 8–12 orang. Kemudian, ada satu moderator yang memimpin suatu diskusi dengan melemparkan suatu topik untuk kelompok diskusi tersebut.
Biasanya, FGD dilakukan secara informal supaya setiap individu tidak tertekan dan lebih santai dalam menyampaikan opini mereka. Dari hasil diskusi tersebut, akan didapatkan satu solusi yang sesuai dengan keputusan kelompok diskusi.
Karena yang dibutuhkan adalah satu solusi, maka diharapkan diskusi bisa berjalan sesuai dengan jalurnya. Supaya diskusi berjalan sesuai dengan jalurnya, ada satu moderator yang memandu setiap peserta agar tidak melenceng dari topik diskusi. Dengan ini, ada tiga fokus dalam metode FGD, antara lain:
Tujuan FGD tergantung dengan konteksnya. Kalau sebagai tahapan riset pasar, penyelenggara FGD ini mencari kandidat yang tepat dengan target demografis pasar bisnis mereka.
Sedangkan dalam konteks rekrutmen calon karyawan seperti dalam Management Trainee, tujuannya adalah perusahaan bisa mengetahui potensi setiap kandidat karyawan, seperti berpikir kritis, problem solving, kerja sama tim, kepekaan, komunikasi, EQ (emotional quotient intelligence), dan lain sebagainya.
Selain FGD, ada juga LGD atau Leaderless Group Discussion. Bedanya dengan FGD adalah sesuai dengan namanya, di dalam LGD tidak ada moderator yang memimpin diskusi, sehingga peserta lah yang mengatur jalannya diskusi.
Proses FGD biasanya memiliki enam tahapan, antara lain:
Di dalam FGD, seorang moderator memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
Moderator akan menjelaskan seperti apa proses berlangsung dan tujuan diadakannya FGD kepada peserta. Moderator juga akan menjelaskan bahwa data peserta akan dijaga kerahasiaannya dan setiap peserta berhak menyampaikan pendapatnya sehingga semua pendapat dinilai sama.
Moderator akan menjelaskan topik utama dalam diskusi sama seperti di dalam kehidupan sehari-hari dan hanya bertujuan untuk mengetahui pendapat setiap peserta.
Biasanya moderator akan meminta setiap peserta untuk berkenalan, tujuannya agar bisa membangun suasana akrab dan saling percaya di antara setiap peserta.
Berhubungan dengan poin di atas, untuk membangun suasana diskusi tetap kondusif maka seorang moderator harus bersikap netral atau tidak berpihak pada salah satu pihak peserta.
Moderator juga harus mendorong setiap peserta agar nyaman dalam menyampaikan pendapatnya sehingga porsi berbicara untuk setiap peserta sama rata.
Moderator akan mengamati reaksi setiap peserta melalui gestur tubuh dan nada suara dengan tujuan menjaga situasi diskusi tetap kondusif.
Oleh karena itu, seorang moderator FGD harus memiliki kriteria di bawah ini:
Di dalam FGD sebagai tahapan rekrutmen karyawan, moderator adalah pihak HRD atau calon user yang akan mengevaluasi setiap peserta selama FGD berlangsung.
Selanjutnya adalah mempersiapkan grup FGD dan pembagian tugas.
Sebuah tim penyelenggara FGD biasanya terdiri dari pencatat waktu, notulen, penata teknis, dan pihak dokumentasi FGD.
Baca Juga : Management Trainee – Pelejit Karir Fresh Graduate
Sementara alur pelaksanaan FGD disusun seperti saat menyusun suatu acara, termasuk menentukan estimasi FGD akan berlangsung. Perlu diketahui bahwa umumnya FGD berlangsung selama 60 sampai 90 menit untuk mencegah peserta kelelahan.
Di tahapan ini, topik diskusi akan dijabarkan secara mendetail, kemudian aturan dan durasi waktu diskusi juga dijelaskan di tahapan ini. Biasanya, pertanyaan yang disampaikan moderator adalah pertanyaan yang bersifat terbuka, tujuannya untuk memancing peserta untuk berpendapat.
Moderator akan berperan banyak di dalam tahapan ini karena ia bertanggung jawab penuh pada proses diskusi berlangsung dan menjadi penghubung setiap pertanyaan.
Pihak penyelenggara akan mencatat semua poin-poin penting di dalam diskusi, termasuk pendapat para peserta. Tujuannya untuk mengamati reaksi peserta terhadap topik yang diberikan moderator.
Supaya lebih akurat, pihak penyelenggara menggunakan alat rekam supaya bisa mencatat poin-poin penting yang bisa saja terlewat oleh notulen.
Seusai diskusi, hasil notula akan dianalisis oleh pihak penyelenggara untuk mendapatkan:
Analisis terhadap hasil notulen harus dilakukan karena dari hasil analisis tersebut, pihak HRD akan menilai peserta mana yang aktif dan hasil akhir dari setiap jawaban para peserta.
Kesimpulan yang dimaksud adalah pendapat umum yang menggambarkan topik yang dibahas dalam FGD. Selain itu, kesimpulan juga berupa peserta mana saja yang memenuhi kriteria dan lolos ke tahapan selanjutnya.
Supaya bisa lancar mengikuti FGD tanpa merasa kagok, berikut adalah tips-tips yang bisa kamu ikuti:
Karena biasanya topik-topik yang akan dibahas hanya disampaikan saat FGD dimulai, sebenarnya kamu bisa curi start dengan mengikuti dan mempelajari isu-isu terkini yang sedang trending.
Pastikan isu-isu terkini yang kamu pelajari itu berhubungan dengan bidang perusahaan yang kamu lamar, ya!
Supaya peserta diskusi lain bisa memahami pendapat yang kamu berikan, maka kamu bisa menyampaikan pendapat tersebut dengan jelas.
Gunakan kecepatan berbicara yang biasa saja, tidak terlalu cepat tapi juga tidak terlalu lambat. Kemudian jelaskan dengan intonasi dan pelafalan yang jelas serta sampaikan secara sopan.
Agar pendapatmu lebih valid, kamu bisa juga memberikan pendapat disertai dengan data-data statistik, hasil penelitian, contoh, atau fakta yang bersinergi dengan inti pendapatmu.
Dalam FGD sebagai tahapan rekrutmen, keaktifan peserta tentunya dinilai sehingga diharapkan setiap peserta bisa aktif berpendapat.
Jadi, supaya terlihat aktif berpendapat, kamu bisa bersikap percaya diri dalam menyampaikan pemikiran dan solusimu, tetapi juga menjadi pendengar yang baik dalam mendengarkan pendapat orang lain.
Latar belakang setiap peserta FGD tentunya berbeda-beda, kamu akan menemukan peserta yang berasal dari mahasiswa S2, yang sudah memiliki pengalaman kerja, dan bahkan fresh graduate.
Tidak usah minder dalam menghadapi perbedaan latar belakang ini, kamu cukup jelaskan pendapatmu secara jelas dan sopan, tunjukkan potensi yang bisa membuatmu berada di tahapan ini.
Tapi, meskipun kamu sudah percaya diri karena ingin terlihat aktif di dalam diskusi, usahakan sikap-sikap yang kamu tunjukkan tidak terlihat ingin mendominasi diskusi, ya!
Maksudnya, tunjukkan sikap-sikap seperti tidak memotong saat orang lain berpendapat, tetap tenang dan sopan saat berpendapat, tahu batasan kapan berbicara dan kapan diam, dan lain sebagainya.
Alasannya, sikap peserta FGD juga dinilai, sehingga dengan sikap percaya diri dan menjaga ego, kamu bisa menunjukkan kesan baik kepada pihak perekrut.
Terkadang, kita sering merasa kagok saat berbicara di depan banyak orang. Nah, salah satu cara untuk mengurangi rasa kagok tersebut dengan menuliskan apa yang ingin kamu sampaikan.
Dengan menuliskan pendapatmu untuk kemudian disampaikan bisa membantumu berbicara secara runut dan terstruktur. Kamu bisa juga berimprovisasi supaya tidak terlihat kaku.
Dalam diskusi apa pun, pastinya akan ada perbedaan pendapat dan biasanya setiap orang punya caranya sendiri dalam memberikan pendapat kontranya.
Untuk menyikapi perbedaan pendapat, berikan sikap yang sopan saat menyampaikan ketidaksetujuan pendapat orang lain dengan menggunakan kata-kata yang tidak menyinggung serta memberikan constructive criticism atau memberikan kritik serta saran.
Nah, dari artikel ini kita jadi semakin tahu tentang FGD, alur pelaksanaannya, serta tips-tips mengikuti FGD. Setelah membaca artikel ini, kamu akan lebih santai dalam mengikuti tahapan FGD dalam seleksi karyawan.